Kamis, 27 Februari 2014

Pendahuluan



A. Latar Belakang
Sistem koloid merupakan suatu bentuk campuran  sistem dispersi dua atau lebih zat yang bersifat homogen namun memiliki ukuran partikel terdispersi yang cukup besar 1-1-00nm, sehingga terkena efek Tyndall. Bersifat homogen berarti partikel terdispersi tidak terpengaruh oleh gaya gravitasi atau gaya lain yang dikenakan kepadanya; sehingga tidak terjadi pengendapan, misalnya. Sifat homogen ini juga dimiliki oleh larutan, namun tidak dimiliki oleh campuran biasa (suspensi).
Koloid mudah dijumpai di mana-mana: susu, agar, tinta dan shampoo merupakan contoh-contoh koloid yang dapat dijumpai sehari-hari. Sitoplasma dalam sel juga merupakan sistem koloid. Kimia koloid menjadi kajian tersendiri dalam kimia industri karena kepentingannya.

B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang tersebut, maka rumusan masalah dalam percobaan kami adalah :
1. Apakah pempek termasuk jenis makanan koloid ?
2. Apa sajakah sifat koloid yang terkandung di dalam pempek?

Teori Dasar Koloid



Pengertian Koloid
Koloid berasal dari kata “kolia” yang dalam bahasa Yunani berarti “lem”. Koloid atau disebut juga sistem koloid merupakan sistem dispersi dengan ukuran partikel yang lebih besar daripada larutan, tetapi lebih kecil dari suspensi. Ukuran partikeel koloid antara 1 – 100 nm. Secara makroskopis, kolid terlihat bersifat homogen tetapi jika diamati menggunakan mikroskop, koloid bersifat heterogen. Sistem koloid terdiri ats dua fasa, yaitu fasa terdispersi dan fasa pendispersi.

Alat, Bahan dan Cara Pembuatan Pempek



ALAT DAN BAHAN 

Alat :
-          -  Sendok 3 buah
-          -  Wajan 1 buah
-           -  Kompor 1 buah
-          - Coet 1 buah
-           -  Mutu 1 buah
-           -  Panci 1 buah
-           -  Blender 1 buah
-          - Piring 2 buah
-           -  Baskom 1 buah
-          - Mangkok 1 buah
-           - Pisau 1 buah
-            - Telenan 1 buah

Hasil Pengamatan



Dari produk yang kelompok kami buat yaitu pempek, produk yang kami buat ini ada hubungannya dengan koloid. Wujud awal dari tepung beras dan tepung terigu adalah butiran padat. Setelah tepung terigu dan tepung beras dicampur dengan bahan lainnya dan sedikit air maka tepung terigu dan tepung beras berubah wujud menjadi gumpalan padat yang lunak. Proses yang terjadi adalah proses pengadukan sehingga terbentuk adonan yang kalis. Itu terjadi karena partikel pati bercampur dengan air. Partikel pati tersebut pecah dan mengembang. Peristiwa yang terjadi dinamakan gelatinasi yang tak lain merupakan proses koagulasi. Jika tepung dicampur dengan sedikit air maka tepung tersebut berubah wujud menjadi sistem koloid berupa gel.
Sedangkan kuahnya merupakan sistem koloid emulsi. Larutan dari kuah tersebut terlihat sebagai larutan homogen tetapi sebenarnya larutan tersebut bersifat heterogen. Pada larutan kuah pempek tersebut terdapat fasa terdispersi dan fasa pendispersinya. Jika kuah tersebut kita saring maka partikel gula merah tidak dapat terpisah dari air.

Kesimpulan Pembuatan Pempek dengan Sistem Koloid



Setelah kami melakukan percobaan, proses pembuatan koloid itu terjadi ketika kami mencampurkan tepung dengan sedikit air lalu mengaduknya. Pembuatan koloid seperti itu termasuk ke dalam cara dispersi. Karena tepung sudah dalam keadaan halus, maka kita hanya perlu mencampurnya dengan fasa pendispersinya. Lalu, pada pembuatan adonan pempek yang merupakan sistem koloid, terjadi pula sifat dari koloid yaitu, koagulasi.
Proses pembuatan kuah pempek juga merupakan proses dispersi. Pada kejadian ini gula dilarutkan ke dalam air dengan proses pemanasan. Dari seluruh kejadian itu, kita dapat menyimpulkan bahwa dengan bahan yang ada di sekitar, kita bisa membuat sistem koloid dan peristiwa yang berhubungan dengan koloid banyak berlangsung dalam kehidupan kita tanpa kita sadari.


Foto-foto Proses Pembuatan Pempek